Terjemahan Lirik Lagu - The Widdershins Jig

A wise man's son and Wednesday's child in each other found a friend,
Anak laki-laki bijak dan anak anak satu sama lain menemukan seorang teman,
And searched together for the treasure hiding at the rainbow's end.
Dan mencari-cari harta karun yang bersembunyi di pelangi itu.
To wise man's son and Wednesday's child all is white that is not black,
Untuk anak laki-laki bijak dan anak Rabu semuanya putih yang tidak hitam,
They dance in symbiotic deadlock–one step forward two steps back,
Mereka menari dalam kebuntuan simbiosis – satu langkah maju mundur dua langkah,
Playing karmic snakes and ladders (all your sins will find you out),
Bermain ular karma dan tangga (semua dosa Anda akan menemukan Anda keluar),
When all your gains are lost in vain on cosmic wings and roundabouts.
Bila semua keuntungan Anda hilang sia-sia pada sayap dan bundaran kosmik.
At the roadside manhood's flower–blighted by a wayward youth,
Pada bunga kedewasaan pinggir jalan – dirusak oleh pemuda yang patuh,
Has cast its seed on well-worn pathways–borne on winds of whispered truth.
Telah membuang benihnya di jalur yang sudah usang – membawa angin pada kebenaran yang berbisik.
We march to drums of our own choosing–each of them keeps different time,
Kami berbaris ke drum yang kita pilih sendiri – masing-masing menyimpan waktu yang berbeda,
As you are free to live your own life so I am free to live mine.
Karena Anda bebas menjalani hidup Anda sendiri, maka saya bebas untuk tinggal di rumah.
Now wise man's son and Wednesday's child can recognise their own mistakes,
Anak laki-laki bijak dan anak hari Rabu bisa mengenali kesalahan mereka sendiri,
And to these ends they make amends for every promise that they break.
Dan untuk tujuan ini mereka menebus setiap janji yang mereka hancurkan.
Both wise man's son and Wednesday's child view the world in red and green,
Anak laki-laki bijak dan anak Rabu melihat dunia dalam warna merah dan hijau,
Await the day when they die laughing–thinking of the sights they've seen.
Menunggu hari ketika mereka mati tertawa – memikirkan pemandangan yang mereka lihat.
I tell you now if they were given chance to live their lives again–
Saya katakan sekarang apakah mereka diberi kesempatan untuk menjalani hidup mereka lagi –
Wise man's son and Wednesday's child would make the same mistakes as then.
Anak laki-laki yang bijak dan anak Rabu akan membuat kesalahan yang sama saat itu.
At the roadside manhood's flower–blighted by a wayward youth,
Pada bunga kedewasaan pinggir jalan – dirusak oleh pemuda yang patuh,
Has cast its seed on well-worn pathways–borne on winds of whispered truth.
Telah membuang benihnya di jalur yang sudah usang – membawa angin pada kebenaran yang berbisik.
We march to drums of our own choosing–each of them keeps different time,
Kami berbaris ke drum yang kita pilih sendiri – masing-masing menyimpan waktu yang berbeda,
As you are free to live your own life so I am free to live mine.
Karena Anda bebas menjalani hidup Anda sendiri, maka saya bebas untuk tinggal di rumah.