Arti dan Lirik - Museum Of Iscariot: I. Stagnation / Ii. Death

Jesus lies dying in my bed
Yesus terbaring sekarat di tempat tidurku
Companions since birth…
Sahabat sejak lahir …
in this stagnant dingy haunt
di tempat ini stingal dingy
he never really lived.
dia tidak pernah benar-benar hidup
Last night I beat him as he would not leave
Tadi malam aku memukulinya karena dia tidak mau pergi
My insane eyes stare at him as his welted body bleeds
Mata gila saya menatapnya saat tubuh weltednya berdarah
Frequently I rape him as I know nothing else
Seringkali saya memperkosanya karena saya tidak tahu apa-apa lagi
He curls up like a fetus and paints his face with sadness
Dia meringkuk seperti janin dan melukis wajahnya dengan sedih
Now a fragment of remorse has etched
Sekarang sebuah fragmen penyesalan telah terukir
I bandage his wounds, I kiss the face of Jesus Christ but he is dead
Saya membalut luka-lukanya, saya mencium wajah Yesus Kristus tapi dia sudah mati
What can I do?
Apa yang dapat saya?
You have forsaked me, called yourself messiah, expected me to follow
Anda telah meninggalkan saya, menyebut diri Anda mesias, mengharapkan saya untuk mengikutinya
But now he is dead and his prophecies with him
Tapi sekarang dia sudah mati dan nubuatnya bersamanya
I will bury him not as insult to your face
Aku akan menguburnya bukan sebagai penghinaan pada wajahmu
as I stare at his corpse one detail disturbs me
Saat aku menatap jenazahnya, satu detail menggangguku
His cold stark finger points where I have not been…
Titik jarinya yang dingin dimana aku belum …
From my house, a cage of rotten wood
Dari rumah saya, kandang dari kayu busuk
I stumble forth to lay beneath the bush
Aku tersandung untuk berbaring di bawah semak
withered bones groan,
tulang layu mengerang,
I cultivate as the soil and I grow closer
Saya berkultivasi sebagai tanah dan saya tumbuh lebih dekat
The sun receives an empty gaze
Matahari menerima tatapan kosong
it mourns
itu berduka
it knows my life is gone
itu tahu hidupku hilang
No more to offer but my flesh to this soil
Tidak ada lagi yang harus ditawarkan kecuali dagingku ke tanah ini
and a single tear marks my final prayer
dan satu air mata menandai doa terakhir saya
a rosebud sits in the palm of your hand as I end
sebuah mawar mawar duduk di telapak tanganmu saat aku berakhir
this flower
bunga ini
it blossoms
itu berbunga