Arti Lirik - Baptisma

Shivering with … awe … and delight:
Menggigil dengan … kagum … dan gembira:
“Here is my throat”, he said,
“Ini tenggorokanku”, katanya,
As he bowed his head … in silence … to him.
Saat dia menundukkan kepalanya … dalam keheningan … padanya.
Behold his white flesh … shining in the velvet of darkness.
Lihatlah daging putihnya … bersinar di beludak kegelapan.
Take him now, and he will be yours … –
Bawa dia sekarang, dan dia akan menjadi milikmu … –
Can't you see, how he longs to be yours … forever … and a day.
Tidak bisakah kamu melihat, bagaimana dia rindu menjadi milikmu … selamanya … dan sehari.


…silently the river flows …
… diam-diam sungai mengalir …


“Meister des Mordes, nimm meine Augen,
“Meister des Mordes, nim meine Augen,
An diesem Ort kann ich nicht sein.
Diesem Ort kann ich nicht sein.
Strecke mich nieder, zerschlage mein Haupt,
Strecke mich nieder, zerschlage mein Haupt,
Meister des Mordes, schenke mir den Tod!”
Meister des Mordes, schenke mir den Tod! “


There he stood, bare and willing,
Di sana dia berdiri, telanjang dan mau,
As the blood … his blood … was streaming
Seperti darah … darahnya … mengalir
Down his naked body … this naked body.
Turunkan tubuh telanjangnya … tubuh telanjang ini.
Gushing out of the wounds, enfeebled he was sinking to the floor.
Sambil tersedot keluar dari luka-luka itu, ia tersungkur ke lantai.
Gushing out of the wounds, enfeebled he was sinking to the floor.
Sambil tersedot keluar dari luka-luka itu, ia tersungkur ke lantai.
“Cold” , he thought, “so cold the stones,
“Dingin”, pikirnya, “sangat dingin batu,
But I'll be colder soon!”
Tapi aku akan lebih dingin lagi! “
Still not enough … still not enough.
Masih belum cukup … masih belum cukup.
“This is the moment, my beautiful, beloved one,
“Inilah saatnya, kekasihku yang tercinta,
The time has come to send your farewell to the sun,
Waktunya telah tiba untuk mengirim salam perpisahanmu ke matahari,
To cross the threshold and leave … all these mortal dregs behind.
Untuk melewati ambang pintu dan pergi … semua ampas fana ini tertinggal.
You shall be flesh of my flesh … and blood of my blood.
Kamu akan menjadi daging dagingku … dan darah darahku.
Flesh of my flesh … and blood of my blood.
Daging dagingku … dan darah darahku.
Let me take what you have to give,
Biarkan saya mengambil apa yang harus Anda berikan,
Let me take … and you shall receive.
Biarkan aku mengambil … dan kamu akan menerimanya.
Feel the beat of my dead heart,
Rasakan denyut jantungku yang mati,
Feel the beat of my heart … and drink, as I have done … –
Rasakan denyut hatiku … dan minumlah, seperti yang telah kulakukan … –
Drink, my beautiful, beloved one!”
Minumlah, kekasihku yang cantik! “


A new flower in the ancient bouquet,
Bunga baru di buket kuno,
Another rose in the garden of darkness,
Seorang lainnya bangkit di taman kegelapan,
That will never see the day … –
Itu tidak akan pernah melihat hari ini … –
That will never, never see the day.
Itu tidak akan pernah, tidak pernah melihat hari.


“…Tränen sind Perlen, Juwelen der Sterbenden …”
“… Tr & auml; nen sind Perlen, Juwelen der Sterbenden …”