- Arti Lirik Ballad of The Self-Loading Pistol

Father, I have come.
Ayah, aku telah datang
To tell you about somethin’ I done.
Untuk memberitahu Anda tentang sesuatu yang saya lakukan.
Well as the night reared its light head
Begitu malam memancarkan cahaya kepalanya
Into a baby’s sun,
Ke bawah sinar matahari bayi,
We rolled down into the town
Kami berguling ke kota
From where the Black Throats come.
Dari mana Black Throats datang.


And you know there was a robb’ry.
Dan kau tahu ada robb’ry.
There was a holdup.
Ada penangguhan.
Ooh, there was a shootout.
Ooh, ada baku tembak.
And there was a killin’.
Dan ada killin ‘.
And there’s blood on my hands.
Dan ada darah di tanganku.
Today I killed a man.
Hari ini saya membunuh seorang pria.


Well now, sister, you know me well.
Nah sekarang, Saudari, kamu kenal saya dengan baik.
And you ask me well, how it was I felt.
Dan Anda bertanya kepada saya dengan baik, bagaimana perasaan saya.
Well, she had an appetite for lovin’
Yah, dia memiliki selera untuk lovin ‘
Only a fadin’ beauty could posses.
Hanya keindahan fadin yang bisa dimiliki.
She knew just what she wanted
Dia tahu apa yang dia inginkan
And she wouldn’t take less.
Dan dia tidak akan mengambil lebih sedikit.


I figured it was a small town.
Kupikir itu kota kecil.
It was at sundown.
Saat itu menjelang matahari terbenam.
It was just a small crowd of people around.
Itu hanya sekelompok kecil orang di sekitar.
Oh! But he wouldn’t put his guns down.
Oh! Tapi dia tidak akan menurunkan senapannya.
No, he wouldn’t put his guns down.
Tidak, dia tidak akan menurunkan senjatanya.
Oh, he wouldn’t put his guns down.
Oh, dia tidak akan menurunkan senapannya.
Now his blood’s on my hands.
Sekarang darahnya ada di tanganku.
Today I killed a man.
Hari ini saya membunuh seorang pria.


And, papa, you showed me the beauty of buckshot.
Dan, papa, kamu menunjukkan padaku keindahan dari buckshot.
Well, that song a bullet sings as she whistles.
Nah, lagu itu peluru bernyanyi saat dia bersiul.
And showed me the story of the self-loading pistol.
Dan tunjukkan kisah pistol self-loading.


Well now, father. I have come.
Nah sekarang, ayah. Aku telah tiba.
To tell you about somethin’ I done.
Untuk memberitahu Anda tentang sesuatu yang saya lakukan.
He had a widow, runnin’ through town screamin’.
Dia memiliki seorang janda, lari melalui kota screamin ‘.
He had a brother, and his tears were streamin’.
Dia punya saudara laki-laki, dan air matanya sudah streamin ‘.
Now I’m movin’ on the border
Sekarang aku pindah ke perbatasan
With a rifle on my shoulder.
Dengan senapan di pundakku.


‘Cuz, daddy, you showed me the beauty of buckshot.
‘Cuz, ayah, kau menunjukkan padaku keberuntungan.
The love song a bullet sings as she whistles.
Lagu cinta peluru bernyanyi saat dia bersiul.
And showed me the glory of the self-loading pistol.
Dan menunjukkan kemuliaan pistol self-loading.


And I just come to tell ya,
Dan aku hanya datang untuk memberitahu ya,
That it don’t hurt no more.
Itu tidak ada salahnya.
No, it don’t hurt no more,
Tidak, tidak ada salahnya,
‘Cuz your son, he’s an outlaw.
‘Cuz anakmu, dia penjahat.
Oh, your son, he’s an outlaw.
Oh, anakmu, dia penjahat.
Yes, your son, he’s an outlaw.
Ya, anakmu, dia penjahat.
Oh, your son, he’s an outlaw.
Oh, anakmu, dia penjahat.
Now, your son, he’s an outlaw.
Sekarang, anakmu, dia penjahat.
Oh, your son, he’s an outlaw.
Oh, anakmu, dia penjahat.
And this blood feels good on my hands.
Dan darah ini terasa enak di tanganku.
Today I killed a man.
Hari ini saya membunuh seorang pria.