Arti Lirik Anti-Flag - Angry, Young And Poor

GO…….OH YEAH………….GO
GO ……. OH YEAH …………. PERGI


he knows he’ll be alone tonight,
dia tahu dia akan sendiri malam ini,
while contemplating, “What can i do?”
sambil merenungkan, “Apa yang bisa saya lakukan?”
The lack of hope leaves him feeling violent,
Kurangnya harapan membuat dia merasa kasar,
it’s not that he’s looking for a fight,
Bukannya dia sedang mencari pertengkaran,
it’s just… he don’t know where to turn,
hanya saja … dia tidak tahu ke mana harus berpaling,
more stress than help,
lebih banyak stres daripada bantuan,
from home and school,
dari rumah dan sekolah,
and on the streets his life’s out of control…
dan di jalanan hidupnya tidak terkendali …


Angry, young and poor!
Marah, muda dan miskin!
Angry, young and pissed!
Marah, muda dan kesal!
Angry no one cares!
Marah tidak ada yang peduli!


She never even had a chance,
Dia bahkan tidak pernah memiliki kesempatan,
mental, sexual, physical violence
mental, seksual, kekerasan fisik
not once she heard an encouraging word,
Tidak sekali pun dia mendengar sebuah kata yang menggembirakan,
just the phrase, “you better shut up!” and “you’re going nowhere!”
hanya ungkapan, “sebaiknya kau tutup mulut!” dan “Anda pergi ke mana-mana!”
her sad stories,
kisah sedihnya,
all left untold
semua tak berujung
so her life became something,
jadi hidupnya menjadi sesuatu,
so out of control…
jadi di luar kendali …


Angry, young and poor!
Marah, muda dan miskin!
Angry, young and pissed!
Marah, muda dan kesal!
Angry no one cares!
Marah tidak ada yang peduli!


don’t know where to turn
tidak tahu kemana harus berpaling
don’t know what to do…
tidak tahu harus berbuat apa …


Angry, young and poor!
Marah, muda dan miskin!
Angry, young and pissed!
Marah, muda dan kesal!
Angry no one cares!
Marah tidak ada yang peduli!


Politicians talk it up,
Politisi membicarakannya,
about their love, for the USA’s youth
tentang cinta mereka, untuk pemuda Amerika Serikat
But when it comes time to put up,
Tapi ketika tiba waktunya untuk memasangnya,
their rhetoric falls back on every excuse
retorika mereka jatuh kembali pada setiap alasan
every excuse, every excuse…
setiap alasan, setiap alasan …


Angry, young and poor!
Marah, muda dan miskin!
Angry, young and pissed!
Marah, muda dan kesal!
Angry no one cares!
Marah tidak ada yang peduli!


don’t know where to turn
tidak tahu kemana harus berpaling
don’t know what to do…
tidak tahu harus berbuat apa …


Angry, young and poor!
Marah, muda dan miskin!
Angry, young and pissed!
Marah, muda dan kesal!
Angry no one cares!
Marah tidak ada yang peduli!